Pengertian Force Molting (Rontok Bulu) pada Ayam Petelur, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Friday, 17 May 2013

Pengertian dan cara melakukan force molting adalah disebut juga dengan rontok bulu, bulu yang rontok kemudian akan diganti dengan rontok yang baru, selama masih mengalami rontok maka produksi hasil telur akan mengalami penurunan. Bahkan bisa saja terhenti sama sekali.

Dan force molting adalah salah satu langkah yang bisa saja dilakukan untuk mencegah kerugian dari seorang peternak karena rontoknya bulu ayam petelurnya. Bisa juga karena harga pullet yang sangat tinggi. 

Beberapa langkah dalam pelaksanaan force molting adalah sebagai berikut :
  1. Ayam dipuaskan pada hari ke 1, 2, 4, 6 dan ke 8. pada hari ke 3, 5,7 dan 9 ayam diberikan pakan sebanyak 45 gram per ekor per harinya. separuh dari jatah normal. selanjutnya saat hari ke 10 ayam diberikan pakan seperti sedia kala.
  2. Ayam diberikan pakan normal pada hari pertama, pada hari ke 2, 3 ,4 dipuasakan, dan sejak hari ke 5 s.d 49 diberikan makan 54 gram per ekor per hari,setelah itu diberikan makan dengan takaran normal.

Nah berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh seorang peternak untuk menghemat biaya produksi dan tentu akan berimbas pada keuntungan, memang seorang peternak harus benar - benar menguasai sebelum dia rugi dan salah hitungan di belakang.

Cara Merawat dan Menjaga Kualitas Pakan Bagi Ayam petelur

Monday, 13 May 2013

Cara penyimpanan pakan yang baik dan benar
Faktor yang bisa mencegah terjadinya penurunan kualitas pakan harus kita perhatikan, karena secara langsung makanan akan berpengaruh pada laju pertumbuhan dan juga produksi telur yang akan berpengaruh tentunya bagi untung atau tidaknya peternakan kita. memang tidak mudah dan sangat beresiko pekerjaan ini, namun kita harus tetap tekun dalam merawatnya. Kadar protein dan kualitas  pakan merupakan satu hal yang harus dijaga. Maka kami memberikan tips untuk anda mengenai cara menjaga kualitas pakan di kandang :
  • Sebaiknya anda menghindari menstok pakan dalam jumlah besar untuk jangka waktu lama, sebainya pakan tidak lebih dari 2 minggu.
  • Ingat tempat dimana kita menyimpan pakan harus tempat yang bersih dan kering, sehingga tidak merusak pakan oleh hewan kecil dan perusak. Selain hewa jamur pun juga bisa menjadi perusak pakan ayam petelur.
  • Jika pakan dibeli dari pabrik, pilihlah pabrik yang sudah memiliki kualitas terbukti, bisa anda dapatkan dari pengalaman beberapa peternak lain. Jangan mudah tergiur harga murah karena kandungan protein dan zat lain dalam pakan kadang tidak sesuai dengan standart.
Nah begitulah cara merawat pakan. karena sangat penting pakan ternak menjadi hal utama yang harus anda perhatikan.

Pengertian Penyakit Egg Drop Syndrome (EDS) Pada Ayam Petelur, Apakah Itu?

Thursday, 9 May 2013

Mari mengenal sedikit pengertian apa itu yang disebut dengan penyakit egg drop syndrome yang menjadi salah satu penyakit yang sering menjangkiti ayam ras petelur terutama di indonesia. dan bagaimana upaya dalam penangannya. Sebenarnya penyakit ini sudah lama ada, namun memang kita belum banyak mempelajari saja, biasanya penyakit ini akan menyerang ayam pada usia 18 s.d 35 minggu. atau bisa juga terjadi saat beberapa minggu sebelum produksi atau beberapa minggu setelah puncak produksi. Gejala yang ditunjukkan oleh ayam yang sakit juga tidak terlalu terlihat dari segi fisiknya, Organ-organ tubuhnya juga tidak menunjukkan kelainan yang sangat menonjol.

Yang menjadi gejala utama dari penyakit ini adalah turunnya produksi dengan drastis dan terjadi selama 5 s.d 10 minggu. Ini bisa menjadi indikator utama dan gejala utama yang menjadi diagnosis ayam petelur anda terkena penyakit ini. 

Namun masalah sebanrnya tidak hanya sampai disini saja, melainkan dengan penurunan hasil tersebut maka ini akan berbanding lurus dengan turunnya kualitas dari hasil telur ayam tersebut, misalnya kerabang yang kurang baik, tipis atau bahkan lembek, pada kasus parah juga bisa terjadi telur tidak dilapisi oleh kerabang.

Lantas bagaimana untuk penyelesainnya, memang perlu tindakan tepat di awal untuk menghadapi masaah ini karena anda akan membutuhkan upaya pencegahan yaitu dengan tindakan vaksinasi. Bisa dilakukan saat mulai pemeliharaan ayam petelur tersebut. Sedikit ilmu mengenai macam penyakit ayam khususnya EDS. Karena jika memang terjadi maka ini bisa jadi akan menimbulkan kebangkrutan dari pengusaha peternakan tersebut karena terus merugi tanpa hasil.

3 Masalah Paling Mengganggu Dalam Pemeliharaan DOC Ayam Petelur

Wednesday, 1 May 2013

Kendala dan masalah yang sering terjadi di awal pembelian DOC.
Jika anda merawat dengan baik ayam DOC dari awal tentu hasil akhirnya akan baik juga. Maka dari itu kenalilah beberapa kendala dan penyakit yang biasanya terjadi di awal pemeliharaan DOC. Apa sajakah itu :
1. Stress
Jangan anggap ringan stress. hal ini disebabkan oleh perpindahan tempat dan daya adaptasi dari DOC yang memang sangat kurang. Para penyedia biasanya tidak memberikan waktu untuk ayam DOC bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ulah dari perusahaan pembibitan ini bisa saja akan berakibat pada kematian DOC/

2. Dehidrasi
Kasus dehidrasi bisa dimulai dari sejak awal telur akan menetas. akibat dari penetasan telur yang terjadi tidak secara bersamaan. Sehingga DOC yang menetas duluan akan mendapatkan panas dari alat pemanas.Sehingga masalhnya DOC akan mengalami dehidrasi. Padahal masalhnya tidak hanya sampai disini. Ketika pengiriman pun juga bisa menjadikan DOC mati karena terserang deghidrasi. Maka biasanya penyedia DOC memberikan suntikan Dekstrose 5% sebelum ayam dikirim. Hal ini bisa membantu menangani masalah ini,.

3. Omphalitis
Penertian omphalitis adalah terjadinya radang di tali pusat. Pada saat pengiriman biasanya tali pusat DOC belum sepenuhnya kering, maka yang akan terjadi adalah masalah infeksi saat perjalanan, atau menyempitnya lubang antara usus dan kuning telur yang berguna sebagai cadangan bahan makanan, sehingga menjadi tidak terserap oleh usus.

Nah berikut adalah 3 masalah yang paling sering terjadi pada saat awal-awal anda membeli DOC dari penyedia DOC. lakukan langkah pencegahan yang akan kami bahas di bahasan yang selannjutnya.