Bagaimana Asal Usul Ayam Petelur?

Tuesday, 25 December 2012

Ayam liar atau ayam hutan yang ada memang sudah dipelihara oleh masyarakat di Indonesia sejak zaman dahulu sebagai bagian dari kehidupan mereka yang memang saat itu sangat dekat dengan alam bebas. Begitu menyatunya hingga mereka disebut hidup dalam pola agraris. Di antara spesifikasi alam yang menyatu itu adalah ayam liar yang sudah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia kala itu. Keberadaan ayam liar itu sudah dianggap biasa oleh masyarakat.


Pada awal tahun sekitar 1900-an, ayam liar itu tetap pada habitatnya dan cocok dengan pola kehidupan masyarakat di kampung.Memasuki masa 1940-an, orang mulai menemukan ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai mengelompokkan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda waktu itu menduduki Indonesia) dengan ayam liar negeri di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena memang ayam ini hidup di daerah perkebunan di perkampungan. Sementara ayam orang Belanda disebut ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (saat itu masih merupakan ayam negeri galur mumi). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di sekitar awal 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang pecinta ayam.
Hingga akhir tahun 1980-an , orang Indonesia tidak banyak mengetahui tentang pengelompokan jenis ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap semua ayam kampung saja, bila telurya enak maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata salah, ayam negeri bertelur banyak tetapi tetap tidak enak dagingnya.
Memang, ayam yang pertama kali diternakkan pada periode itu adalah ayam ras petelur white Leghom yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya. Kebencian orang terhadap daging ayam ras cukup lama sampai sekitar periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak petemakan ayam broiler yang memang khusus untuk daging, Sementara ayam petelur dwiguna atau ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Di sinilah masyarakat mulai mengetahui bahwa ayam ras memilikipengeleompokan  sebagai petelur handal dan pedaging yang top. Mulai terjadi pula persaingan sengit antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep masakan tradisional saja. Persaingan ketat inilah yang menandakan maraknya petemakan ayam petelur.

0 comments:

Post a Comment