Tips Memilih / Merekrut Tenaga Kerja Untuk Penunggu Kandang Ayam Petelur

Friday, 28 December 2012

Tips dalam memilih pekerja untuk bisnis memelihara ayam petelur.
Tenaga kerja perlu dipertimbangkan sebelum mulai betemak ayam, sebab peternakan yang sepi, pekerjaan yang monoton, dan temporer akan menyebabkan pekerja tidak betah atau kelak banyak bertingkah aneh. Pekerja kandang sebaiknya diambil dari daerah di sekitar lokasi peternakan (kecuali kalau sudah kenal betul atau ada pertimbangan khusus) karena pekerjaan di kandang umumnya dapat dilakukan oleh semua orang. Bila memungkinkan, diperlukan seorang atau lebih tenaga yang terampil beternak ayam sebaga pendamping tenaga kandang. 
Hal ini memang tidak diharuskan sebab, kini setiap pembibit dan pabrik ransum selalu memberikan bimbingan teknis yang dilakukan oleh sarjana peternakan dan atau dokter veteriner. Bila peternakan cukup besar dan intensif keberadaan tenaga administrasi perlu dipertimbangkan sebab tanpa tenaga administrasi sama saja dengan membunuh usaha sendiri Kekacauan administrasi merupakan pangkal keruntuhan sebuah usaha. Pekerja kandang yang sudah diyakini kejujuran dan kesetiaannya dapat dilatih dahulu di kursus-kursus peternakan ayam yang banyak dibuka oleh pembibit. Kelak mereka inilah yang akan melatih para pekerja kandang lainnya. Di samping itu pemilik modal pun harus banyak mengetahui karakteristik pekerja kandang tersebut. Hal ini diperlukan untuk pengaturan tugas kelak.
Nah sedikit tips sebelum memilih petugas / karyawan untuk kandang ternak ayam anda, baik ayam petelur maupun pedaging. semoga bermanfaat.

Pemilihan Tipe Ayam Petelur Ringan, Apa saja Kelebihan dan Kekurangannya?

Thursday, 27 December 2012


Ciri-Ciri Jenis Ayam Petelur Tipe I (Petelur ringan), apa kelebihan dan kekurangan tipe ayam petelur ringan?
Setelah Kita mempelajari  keempat faktor yang harus dimiliki sebelum memulai bisnis ayam petelur, kini tinggal melangkah pada ayamnya. Ayam tipe apakah yang akan dipelihara? Tipe ayam petelur ada dua macam, Namun disini kita akan membahas satu dulu mengenai tipe ayam petelur ringan.
Tipe ayam petelur ringan
Tipe ayam ini sering disebut juga dengan ayam petelur putih. Ciri - ciri khas dari Ayam petelur ringan ini adalah mempunyai badan yang ramping atau disebut kurus-mungil. Ciri lainnya adalah Bulunya berwama putih bersih dan berjengger dengan warna merah. Ayam tipe ini umumnya berasal dari galur mumi white Leghom. Ayam galur murni ini kini sudah sulit didapatkan, tetapi ayam jenis petelur ringan  banyak dijual di Indonesia dengan berbagai Hama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur  putih) ini. 
Ayam petelur ringan ini mampu bertelur lebih dari 260 butir per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ringan ini memang khusus diciptakan untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur. karena itulah dagingnya hanya sedikit. Berbeda dengan ayam pedaging atau ayam broiler khususnya yang memang diarahkan untuk membuat daging saja. Ayam petelur tipe ringan ini sensitif terhadap cuaca panas dan keributan. Selain itu, ayam ini mudah kaget dan bila ia kaget produksinya akan cepat turun. Begitu pula bila kepanasan.
Nah dengan membaca artikel di atas anda akan tau apa saja kelebihan dan kekurangan jenis tipe ayam petelur yang bisa anda dapat jika anda memilih jenis ayam tipe ini, sebaiknya anda juga tetap membaca artikel kami yang lain sehingga anda akan tau ciri dan jenis tipe ayam petelur yang biasa dibudidayakan.

Cara Mengetahui Kualitas Air Bersih Di Daerah Sekitar Kandang Yang Akan Kita Gunakan


Cara mengetahui kualitas air bersih di sekitar lahan kandang, sebelum membangun kandang untuk memelihara ayam petelur.
Cara praktis yang bisa anda lakukan untuk menilai kuantitas dan kualitas air tanah adalah dengan melihat lingkungan lokasi peternakan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan.
  1. Apabila tanah lokasi peternakan merupakan daerah atau bekas daerah pertanian maka keberadaan tanaman dan hewan lainnya menunjukkan bahwa air tanah di lokasi itu cukup baik. Hal ini dapat dipahami sebab pertanian tidak akan subur di daerah yang mempunyai air tanah beracun atau kurang baik.
  2. Perlu adanya informasi dayi orang di sekitar lokasi tentang kualitas air (keruh, berubah wama, payau, anyir, licin, dan lain-lain). Apabila memungkinkan, diambil contoh air kenjudian dilihat dan dirasakan.
  3. Air (sedikit) dimasukkan ke gelas atau botol kemudian didiamkan beberapa saat. Apabila tidak berubah wama, berarti air tanah di lokasi itu baik. Namur, bila air itu berubah wama menunjukkan kandungan kadar besi aktif yang kurang layak diminum ayam, apalagi mannsia.

Memang cara yang terbaik adalah dengan analisis laboratorium. namun sebenarnya tiga cara di alas sudah merupakan cara praktis yang cukup baik untuk mengetahui kualitas air sebab kini banyak peternakan peternakan yang berdiri di daerah pantai yang sudah pasti airnya payau atau asin. Sebetulnya air dapat disuplai dengan mobil tangki, asalkan transportasi memadai. Namun hal ini akan mempertinggi biaya produksi. Oleh karena itu, tanah peternakan yang cukup air dan berkualitas baik akan menekan biaye produksi. 

Tips Persiapan Tempat / Lahan Kandang Untuk Beternak Ayam Petelur


Tips Persiapan dan pertimbangan penting Pemilihan Lahan Untuk Beternak Ayam Petelur baik sewa atau beli lahan. Apa saja yang harus diperhatikan.
Tanah / Tempat kandang yang akan anda sewa sebaiknya anda tau beberapa pertimbangan penting sebelu memilih  tempat tersebut. yang harus dipertimbangkan adalah yang sesuai untuk peternakan, di antaranya memenuhi kriteria berikut.
  1. Tidak jauh dari lokasi penjualan alat-alat peternakan, ransom, dan obat-obatan. Paling tidak, transportasi yang menghubungkan peternakan dengan pusat sarana produksi peternakan relatif mudah.
  2. Lokasi peternakan sebaiknya dekat dengan daerah pemasaran hasilnya. Namun, bila keadaan transportasi sudah semakin baik dan lancar, saran ini menjadi tidak terlalu penting, kecuali bila ada pertimbangan biaya transportasi. Pemilihan lokasi peternakan yang dekat dengan konsumen maupun produsen sarana peternakan (ransom, alai peternakan, bibit, dan obat) akan menguntungkan peternak. Hal ini akan memperkecil biaya produksi sehingga keuntungan menjadi lebih besar.
  3. Tanah lokasi peternakan harus jauh dari perumahan penduduk atau paling tidak ada izin dari lingkungan. Hal ini perlu dipertimbangkan karena peternakan itu akan mengeluarkan limbah yang mengganggu penduduk. Selain itu juga untuk mencegah berjangkitnya penyakit dan perpindahan bibi t penyakit melalui lalu lalang orang-orang di sekitar peternakan Burung gereja dan burung liar lainnya yang ada di sekitar peternakan dapat merupakan pemindah bibit penyakit ke areal peternakan. Alasan penting kedua adalah usaha untuk menghindari cekaman. Suasana ribut dan lalu-lalang penduduk di sekitar peternakan sangat mempermudah terjadinya cekaman (styes) pada ayam petelur.
  4. Lokasi peternakan harus cukup tersedia air yang layak diminum. Ketersediaan air ini merupakan syarat mutlak berdirinya peternakan ayam petelur. Selain untuk minuet ayam, air juga untuk keperluan pekerja/staf dan mencuci alai-alai peternakan. 


berikut adalah 4 pertimbangan penting memilih lahan beternak atau lahan untuk memelihara ayam petelur. Sukses nya bisnis ayam petelur juga tergantung dari sisi pemilihan awal. Persiapan tempat yang baik.

Faktor Penting Yang Mempengaruhi Keberhasilan Beternak Ayam Petelur

Wednesday, 26 December 2012

Faktor-faktor Penting Yang Mempengaruhi Keberhasilan Beternak Ayam Petelur
Unsur yang Terkait dalam beternak Makanan ayam merupakan unsur yang penting dalam beternak. Makanan ini terutama untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Bila kebutuhan pokok telah terpenuhi, barulah digunakan untuk cadangan. Bagi ayam yang sudah dewasa, cadangan ini untuk bertelur atau membuat sperma bagi ayam jantan. Cadangan dalam bentuk lemak tubuh dan produksi telur sebagai ujud ayam dewasa. Namun, hal itu akan terhenti total bila kebutuhan untuk hidup pokok tidak terpenuhi. Sudah tentu untuk produksi akan terganggu, ayam akan mengutamakan kebutuhan hidupnya dahulu. 
Hal yang tidak kalah penting yaitu unsur kesehatan dan pengendalian penyakit ayam. Tanga usaha pencegahan atau pengendalian penyakit, makanan yang baik pun menjadi tidak berarti. peternak yang baik harus mampu dan mau untuk mencegah penyebaran dan tumbughnya penyakit daripada tindakan mengobati yang akan menelan biaya lebih. Ayam ras petelur yang dikurung seumur hidup tanpa pemeliharaan oleh induknya memerlukan peralatan dan kandang. Selain itu, pemeliharaan ganti juga diperlukan agar dalam sate masa produksi dapat dipelihara ribuan ekor. 
Unsur kandang ini, bersama unsur makanan dan pengendalian penyakit ayam merupakan unsur teknis beternak. Jadi pada prinsipnya unsur teknis ini mengatur dan memelihara ayam petelur sesuai persyaratan teknis beternak yang bake agar mampu berproduksi dengan baik. Semua unsurteknis itu dipadukan menjadi satu dengan melibatkan orang-orang yang ada di peternakan. Kemampuan ini tercermin dalam manajemen peternakan. Hal ini akan menentukan kesuksesan pemilik peternakan dan kelanggengan usaha peternakannya. 
Dalam banyak kasus yang sudah terjadi di Indonesia, dalam berbagai usaha peternakan unggas, temyata faktor inilah yang terlemah. Banyak peternak yang tidak mengetahui dan tidak menduga bahwa manajemen peternakan begitu penting untuk menjalankan unsur-unsur teknis tadi. Usaha peternakan ayam petelur itu melibatkan beberapa unsur sekaligus dan setiap unsur saling berkaitan. Unsur-unsur yang dimaksud seperti berikut ini. 
  1. Unsur teknis. Di dalam unsur teknis ini terdapat tiga unsur kecil yang saling berkaitan. Unsur teknis inilah yang menyebabkan ayam petelur dapat hidup dan sehat, lalu bertelur. 
  2. Unsur bisnis. Usaha peternakan harus dapat menguntungkan sebab untuk menghasilkan telur tadi memerlukan biaya. Biaya yang telah dikeluarkan itu harus ditutup dengan hasil produksi telur. Oleh karena itu, untuk kelangsungan peternakan harus ada kelebihan dari hasil penjualan itu. Kelebihan ini disebut keuntungan. 
  3. Unsur manajemen. Salah satu unsur penting yang juga untuk menyelaraskan kedua unsur tadi adalah unsur manajemen. Unsur manajemen peternakan ini akan merangkai semua unsur peternakan yang ada.

3 Jenis Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Dalam Beternak Ayam Petelur

Macam-macam faktor produksi dalam beternak ayam petelur.
Ayam petelur yang diharapkan hendak diambil telurnya untuk keperluan konsumsi harian harus dipelihara dekat dengan pemeliharanya sebagai wujud perhatian dan harapan pemelihara pada ayam tersebut. Ayam itu dikurung agar telurya mudah diambil sehingga ia tidak dapat mencari makan sendiri. Semua kebutuhan ayam dipenuhi oleh pemeliharanya. Oleh karena itu, pemelihara ayam sebaiknya mengetahui jenis makanan dan cara pemberiannya agar ayam dapat bertelur dengan baik. Pakan yang diberikan dapat dirancang sesuai kebutuhan ayam secara optimal (dari sejumlah makanan yang sesuai dengan kebutuhan ayam dapat dihasilkan produksi telur yang menguntungkan pemeliharanya). 
Untuk semua itu dibutuhkan beberapa faktor produksi yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 
  1. Tanah atau areal untuk mengusahakan petemakan ayam. Tanah ini sebaiknya merupakan ladang bisnis yang menguntungkan dan mempunyai persyaratan teknis dan bisnis. 
  2. Modal kerja. Modal ini untuk mengoperasikan petemakan hingga menjadi handal dalam bisnis beternak ayam petelur. Pemanfaatannya untuk membangun kandang dan membeli peralatan atau keperluan rutin lainnya. Pembahasan mengenai modal kerja ini juga meliputi cars mengoperasikan kelompok ayam secara bertahap, sesuai dengan modal kerja yang tersedia. 
  3. Tenaga kerja dan pengetahuan. Pegawai yang akan kita rekrut dan pengetahuan ikut menentukan kualitas suatu petemakan. Semua faktor produksi itu dikombinasikan untuk mencapai tujuan pemeliharaan ayam agar hasilnya baik dan menguntungkan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Panen Ayam Petelur

Tuesday, 25 December 2012


Ayam petelur yang diharapkan hendak diambil telurya untuk keperluan konsumsi harian harus dipelihara dekat dengan pemeliharanya sebagai bukti sebuah perhatian dan harapan pemelihara pada ayam tersebut. Ayam dapat dikurung agar telurya mudah diambil sehingga ia tidak dapat mencari makan sendiri. Semua kebutuhan ayam wajib dipenuhi oleh pemeliharanya. Oleh karena itu, pemelihara ayam sebaiknya mengetahui jenis makanan dan cara pemberiannya agar ayam dapat berproduksi dengan baik. Makanan dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan ayam secara maksimal (dari sejumlah makanan yang sesuai dengan kebutuhan ayam dapat dihasilkan produksi telur yang menguntungkan pemeliharanya). 
Untuk semua itu dibutuhkan beberapa faktor produksi yang dapat dikelompokkan dibawah ini.

  1. Tanah atau areal untuk mengusahakan petemakan ayam. Tanah ini sebaiknya merupakan ladang bisnis yang menguntungkan dan mempunyai persyaratan tekr is dan bisnis.
  2. Modal kerja. Modal ini untuk mengoperasikan petemakan hingga menjadihandal dalam bisnis. Penggunaannya untuk membangun kandang dan membeli peralatan atau keperluan rutin lainnya. Pembahasan mengenai modal kerja ini juga meliputi cara mengoperasikan kelompok ayam secara bertahap, sesuai dengan modal kerja yang tersedia.
  3. Tenaga kerja dan pengetahuan. Tenaga kerja dan pengetahuan ikut menentukan kualitas suatu petemakan. Semua faktor produksi itu dikombinasikan untuk mencapai tujuan pemeliharaan ayam agar hasilnya baik dan menguntungkan.

Bagaimana Asal Usul Ayam Petelur?

Ayam liar atau ayam hutan yang ada memang sudah dipelihara oleh masyarakat di Indonesia sejak zaman dahulu sebagai bagian dari kehidupan mereka yang memang saat itu sangat dekat dengan alam bebas. Begitu menyatunya hingga mereka disebut hidup dalam pola agraris. Di antara spesifikasi alam yang menyatu itu adalah ayam liar yang sudah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia kala itu. Keberadaan ayam liar itu sudah dianggap biasa oleh masyarakat.


Pada awal tahun sekitar 1900-an, ayam liar itu tetap pada habitatnya dan cocok dengan pola kehidupan masyarakat di kampung.Memasuki masa 1940-an, orang mulai menemukan ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai mengelompokkan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda waktu itu menduduki Indonesia) dengan ayam liar negeri di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena memang ayam ini hidup di daerah perkebunan di perkampungan. Sementara ayam orang Belanda disebut ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (saat itu masih merupakan ayam negeri galur mumi). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di sekitar awal 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang pecinta ayam.
Hingga akhir tahun 1980-an , orang Indonesia tidak banyak mengetahui tentang pengelompokan jenis ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap semua ayam kampung saja, bila telurya enak maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata salah, ayam negeri bertelur banyak tetapi tetap tidak enak dagingnya.
Memang, ayam yang pertama kali diternakkan pada periode itu adalah ayam ras petelur white Leghom yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya. Kebencian orang terhadap daging ayam ras cukup lama sampai sekitar periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak petemakan ayam broiler yang memang khusus untuk daging, Sementara ayam petelur dwiguna atau ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Di sinilah masyarakat mulai mengetahui bahwa ayam ras memilikipengeleompokan  sebagai petelur handal dan pedaging yang top. Mulai terjadi pula persaingan sengit antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep masakan tradisional saja. Persaingan ketat inilah yang menandakan maraknya petemakan ayam petelur.

Mengenal Sejarah Apa Itu Ayam Petelur


Mari kita mengenal dahulu apa itu ayam petelur lebih dekat sebelum kita mulai belajar memulai beternak ayam petelur.
Sebenarnya semua bangsa burung bertelur, mulai dari burung yang hidupnya dengan mengandalkan sayap hingga burung yang mengandalkan kaki. Semua bangsa burung mempunyai sayap dan memang bertelur. Meskipun demikian, tidak semua bangsa burung mengandalkan hidupnya dengan sayap, tetapi semua bangsa burung mengandalkan bertelur untuk meneruskan keturunannya. Bagi bangsa unggas, bertelur sebagai jalan untuk melanjutkan keturunannya karena bangsa unggas ini tidak mempunyai rahim sebagaimana bangsa mamaiia. Calon anak dibesarkan di luar tubuh sang induk dan untuk ini sang induk hares membekali sejumlah makanan mulai dari embrio hingga calon anak snap menetas. Telur yang merupakan bakal anak dan mengandung sejumlah bahan makanan lezat untuk pertumbuhan calon anak ini digemari oleh mahluk lain. Lezatnya telur sebagai bahan makanan menyebabkan manusia terus mencarinya di hutan belantara. Itulah sebabnya, telur semakin sulit diperoleh. Timbullah niat untuk mengembangkan bangsa unggas yang bertelur H agar telurnya dapat dimakan dan unggasnya sendiri dapat dipotong.
Masalah kemudian muncul karena bangsa unggas itu begitu banyak. Burung-burungan yang mengandalkan sayap jelas tidak mungkin karena telurya kecil-kecil dan ia bisa terbang; unggas besar seperti burung ayam-ayaman jelas tidak menarik; burung puyuh terlalu gesit. Akhirnya, pilihan jatuh kepada bangsa burung berukuran sedang yang mengandalkan kaki dan bertelur cukup banyak dengan ukuran telur sedang. Inilah ayam hutan.